Senin, 18 Agustus 2008

Pletuk dusun Growol

Growol merupakan salah satu makanan daerah pokok rakyat kedua setelah nasi yang terbuat dari ketela, sepertinya halnya oyek untuk daerah Kebumen dan Gogik untuk Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. sebagian besar warga pletuk memproduksi growol dan sebagian kecil memproduksi gula jawa yang diproduksi secara tradisional dan bersifat rumahan atau home industry. pesaing growol dari pletuk adalah dari dusun sangon, tetapi usaha growol sangon hanya bersifat musiman dan berskala produksi kecil. Saat ini wilayah pemasaran growol dari dusun Pletuk adalah :
  • Srandakan, Bantul
  • Brosot, Kulon Progo
  • Bendungan, Kulon Progo
  • Wates
  • Sedayu, Bantul
  • Krendetan, Purworejo
  • Jenar, Purworejo
  • Purwodadi
Salah satu hambatan terbesar dalam memproduksi growol adalah kurangnya bahan baku ketela karena pasokan ketela yang didatangkan dari Magelang dan Wonosobo sering disaingi oleh permintaan home industry berbahan baku yang sama. sehingga pedagang sering memainkan harga jual ketela kepada produsen growol dan persediaan ketela juga sangat mahal.
Mungkin jika ada pembaca yang bisa menjadi pemasok ketela dengan harga murah untuk daerah pletuk, dadirejo, bagelen, purworejo dapat menghubungi Saka : 08158224448 atau beri comment disini saja.

2 komentar:

Relan mengatakan...

Halo.. akhirnya dunia luar juga ada yang tahu he.. he.., ternyata masih ada daerah - daerah di Pulau jawa yang tak terjangkau pembangunan yang notabene digembar-gemborkan pembangunan di tanah jawa sanagt maju. dan saya rasa masih banyak daerah - daerah lain di pulau jawa ini yang bernasib sama.

Setiap tahun, minimal 1 kali saya pasti ke Pletuk. walaupun bukan warga dukuh pletuk akan tetapi bapakku (almarhum) dari daerah tersebut lebih tepatnya di di "Pletuk Lor"

K.. berkaitan dengan bahan baku, justru jika saya bandingkan dengan daerah tinggal saya disini, harga ketela di Pletuk jauh lebih murah, hanya saja saat dijual menjadi Growol, harga jualnya juga gak bisa ngankat kan.. So.. Dulu justru saya punya ide dan usul, daripada buat growol, mungkin lebih baik dibuat pati saja, selain lebih bayak yang membutuhkan, harga jualnya juga relatif lebih baik. Hanya saja belum ada ilmu yang mumpuni untuk memberikan sedikit pengetahuan pada warga setempat. Nah.. PR deh buat temen - temen mahasiswa.. Dari UGM lagi... saya yakin bisa munculkan ide2 cemerlang guna meningkatkan taraf hidup warga daerah pletuk.. saya bisa dihubungi di e-mail : norelanis@gmail.com

Unknown mengatakan...

asskum, wr. wb. saya sebagai oarang yang dilahirkan asli kuwojo yang tetanggaan dengan pletuk sangat senang dengan blok ini. saya jadi inget dengan makanan asli dadirejo tersebut. Jangan ditinggalkann karena merupakan makanan khas yang harus di lestarikan dan bila perlu dikembangkan supaya bisa lebih memasyarakat dan dikenal di daerah lain. Agar pemerintah juga peduli dan gerakan diversifikasi pangan bukan hanya sebagai live servise, wcana aja, tetapi harus di realisasikan mengingat Indonesia kaya akan tanaman lain palawija selain beras. Rasanya sangat enak lho, dikasih tempe bacem, maupun dibikin urap. Inget ibu saya sewaktu kecil selalu membuat makanan itu tiap sore. Salam semua ya